Dari https://international.sindonews.com/read/898671/46/ilmuwan-jerman-buktikan-ada-kehidupan-usai-kematian-1409914011 :
Sebuah tim psikolog dan dokter yang terkait dengan Universitas Technische Berlin, telah mengumumkan, bahwa mereka telah membuktikan adanya kehidupan setelah kematian.
Menurut mereka, bukti itu diperoleh dari eksperimen klinis. Pengumuman mengejutkan ini didasarkan pada kesimpulan dari penelitian para pasien yang secara klinis dinyatakan sudah meninggal hampir 20 menit sebelum dibawa kembali ke kehidupan.
Proses kontroversial ini diulang terhadap 944 sukarelawan selama empat tahun terakhir. Dalam eksperiman itu, tim tersebut membutuhkan obat campuran secara kompleks. Termasuk epinefrin dan dimethyltryptamine.
Dua jenis obat itu memungkinkan tubuh yang secara klinis dinyatakan meninggal tapi bisa bertahan sampai “hidup” kembali tanpa mengalami kerusakan.
Dalam penelitian itu, mereka juga mengandalkan mesin baru yang disebut AutoPulse. Sejenis peralatan yang telah digunakan selama beberapa tahun terakhir, untuk “menghidupkan” kembali orang yang telah meninggal selama 40 menit sampai satu jam.
Menjelang kematian, para sukarelawan mengalami pengalaman halusinasi aneh. Tapi Dr Bethorld Ackermann dan timnya, menganggap apa yang mereka sebagai bukti adanya akhirat dan bentuk dualisme antara pikiran dan tubuh atau jasad.
Ackermann yang memimpin tim itu, telah memantau penelitian dan telah mengumpulkan kesaksian dari para subjek. Sebagian dari sukarelawan yang secara klinis dinyatakan meninggal, menggambarkan ada sensasi yang mirip kehidupan.
Mereka mengaku ada ketenangan, keamanan, kehangatan, hingga adanya cahaya yang luar biasa.
Para ilmuwan mengatakan, bahwa mereka sangat menyadari banyak kesimpulan itu bisa mengejutkan banyak orang. Terlebih, beberapa kitab suci agama juga menggambarkan adanya kehidupan setelah kematian dengan istilah yang biasa disebut akhirat.
”Saya tahu hasil kami bisa mengganggu kepercayaan dari banyak orang,” kata Ackermann, mengacu kepada berbagai umat beragama, serta kaum ateis, seperti dikutip World News Daily Report, pekan lalu.
“Tapi dengan cara ini, kita baru saja menjawab salah satu pertanyaan terbesar dalam sejarah umat manusia, jadi saya berharap orang-orang ini akan dapat mengampuni kita. Ya, ada kehidupan setelah kematian dan akan terlihat seperti ini, serta berlaku untuk semua orang,” katanya.
(mas)
Menurut mereka, bukti itu diperoleh dari eksperimen klinis. Pengumuman mengejutkan ini didasarkan pada kesimpulan dari penelitian para pasien yang secara klinis dinyatakan sudah meninggal hampir 20 menit sebelum dibawa kembali ke kehidupan.
Proses kontroversial ini diulang terhadap 944 sukarelawan selama empat tahun terakhir. Dalam eksperiman itu, tim tersebut membutuhkan obat campuran secara kompleks. Termasuk epinefrin dan dimethyltryptamine.
Dua jenis obat itu memungkinkan tubuh yang secara klinis dinyatakan meninggal tapi bisa bertahan sampai “hidup” kembali tanpa mengalami kerusakan.
Dalam penelitian itu, mereka juga mengandalkan mesin baru yang disebut AutoPulse. Sejenis peralatan yang telah digunakan selama beberapa tahun terakhir, untuk “menghidupkan” kembali orang yang telah meninggal selama 40 menit sampai satu jam.
Menjelang kematian, para sukarelawan mengalami pengalaman halusinasi aneh. Tapi Dr Bethorld Ackermann dan timnya, menganggap apa yang mereka sebagai bukti adanya akhirat dan bentuk dualisme antara pikiran dan tubuh atau jasad.
Ackermann yang memimpin tim itu, telah memantau penelitian dan telah mengumpulkan kesaksian dari para subjek. Sebagian dari sukarelawan yang secara klinis dinyatakan meninggal, menggambarkan ada sensasi yang mirip kehidupan.
Mereka mengaku ada ketenangan, keamanan, kehangatan, hingga adanya cahaya yang luar biasa.
Para ilmuwan mengatakan, bahwa mereka sangat menyadari banyak kesimpulan itu bisa mengejutkan banyak orang. Terlebih, beberapa kitab suci agama juga menggambarkan adanya kehidupan setelah kematian dengan istilah yang biasa disebut akhirat.
”Saya tahu hasil kami bisa mengganggu kepercayaan dari banyak orang,” kata Ackermann, mengacu kepada berbagai umat beragama, serta kaum ateis, seperti dikutip World News Daily Report, pekan lalu.
“Tapi dengan cara ini, kita baru saja menjawab salah satu pertanyaan terbesar dalam sejarah umat manusia, jadi saya berharap orang-orang ini akan dapat mengampuni kita. Ya, ada kehidupan setelah kematian dan akan terlihat seperti ini, serta berlaku untuk semua orang,” katanya.
(mas)