Penyakit lupa dan lemahnya daya ingatan merupakan masalah yang sering dikeluhkan banyak orang. Penyebabnya bisa jadi karena depresi, kurang istirahat, minum obat-obatan dan sebagainya.

Dalam pandangan syariat, penyakit lupa merupakan fitrah manusia. Namun, jika sering lupa akan mengganggu aktivitas sehari-hari. Untuk membantu seseorang dalam menguatkan ingatan, Islammemberikan solusinya.

Menurut riwayat Ali bin Abi Thalibradhiallahu 'anhu (RA) dalam Kitab Al-Ihya disebutkan ada 3 amalan yang dapat menguatkan ingatan, yaitu:

1. Bersiwak.
Bersiwak atau miswak adalah salah satu kesukaan dan kebiasaan Nabi Muhammad SAW. Siwak merupakan sunnah Nabi yang memiliki banyak keutamaan. Rasulullah memerintahkan manusia bersiwak karena siwak itu mensucikan mulut dan diridhai Allah. Dalam hadis lain, Beliau SAW bersabda: "Kalau tidak memberatkan umatku maka akan kuperintahkan mereka untuk bersiwak setiap akan berwudlu". (HR Al-Bukhari).

Para ulama dan ilmuwan Islam mengatakan, bersiwak menggunakan pohon ara akan membuat ucapan fasih dan membantu mencerdaskan otak. Siwak juga menjauhkan setan dan mengundang datangnya para Malaikat. Selain itu menajamkan penglihatan dan menguatkan daya ingatan.

2. Shaum (Puasa).
Salah satu amalan terbaik untuk meningkatkan daya ingatan adalah berpuasa. Allah Ta'ala berfirman: "...Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (Surah Al-Baqarah: 184).

Dalam satu hadis, Rasulullah pernah bersabda: "Berpuasalah kamu, maka kamu akan menjadi sehat". (Riwayat Imam Ahmad, At-Thabrani). Meski kesahihannya diperdebatkan ulama, ada yang menyebut hadis ini lemah, namun dalam konteks keutamaan beramal, berpuasa sangat bermanfaat untuk kesehatan.

Menurut Imam Al-Ghozali, orang yang terlalu banyak makan dan minum akan menyebabkan hatinya mati dan hilangnya pancaran cahaya. Banyaknya makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh membuat otak melambat dan menyebabkan lemahnya daya ingatan. Maka berpuasa menjadi solusinya.

3. Membaca Al-Qur'an.
Banyak riwayat hadis yang menjelaskan keutamaan membaca Al-Qur'an. Salah satunya hadis dari Ibnu Mas'ud RA berkata bahwa Rasulullah bersabda, "Barangsiapa membaca satu huruf dari Kitab Allah, maka baginya satu hasanah (kebaikan) dan satu hasanah itu sama dengan sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf." (HR. Tirmidzi).

Membaca Al-Qur'an dengan tartil akan membantu seseorang menajamkan ingatannya. Setiap ayat yang dibaca akan merangsang otak dan menjernihkan pikiran. Al-Qur'an memiliki keutamaan sebagai penyembuh jasmani dan ruhani. Allah Ta'ala berfirman: "Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman..." (Al-Israa': 82). Ayat-ayat Al-Qur'an juga sering digunakan sebagai terapi ruqyah.

Menurut hasil penelitian, ternyata membaca Al-Qur’an setelah waktu sholat Maghrib dan Subuh itu dapat tingkatkan kecerdasan otak hingga 80 %. Hal ini karena disana ada perubahan dari siang ke malam dan dari malam ke siang hari. Diluar itu, ada tiga kesibukan sekaligus, yaitu membaca, melihat dan mendengar. Ada banyak hal yang dapat mengakibatkan seseorang itu kuat ingatan atau hafalannya, salah satunya : Menyedikitkan makan Membiasakan melakukan beribadah shalat malam Dan membaca Al-Qur’an sambil saksikan pada mushaf Tidak ada lagi bacaan yang dapat meningkatkan pada daya ingat manusia, dan juga berikan ketenangan pada seseorang kecuali membaca dengan Kitab Suci Al-Qur’an. Diluar itu, membaca Al-Qur’an juga menghadirkan pahala dari Allah SWT.

Dokter ahli jiwa, Dr. Al Qadhi melalui penelitiannya yang panjang dan serius di Klinik Besar Florida Amerika Serikat (AS) sukses menunjukkan bila hanya dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat Al-Qur’an, jadi seorang Muslim itu, baik mereka yang dapat berbahasa Arab maupun bukan, bisa rasakan perubahan sebagaimana berikut :

Fisiologis yang begitu besar Penurunan depresi, kesedihan Mencegah berbagai jenis penyakit yaitu pengaruh umum yg dirasa beberapa orang yang menjadi objek penelitiannya

Penemuan sang dokter ahli jiwa ini tidak serampangan. Penelitiannya ditunjang dengan bantuan peralatan elektronik terbaru untuk mendeteksi tekanan darah, detak jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit pada aliran listrik.

Dari hasil uji cobanya ia berkesimpulan, bila membaca Al-Qur’an punya pengaruh besar hingga 97 % dalam melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit. Dalam laporan sebuah penelitian yang di sampaikan dalam Konferensi Kedokteran Islam Amerika Utara pada tahun 1984 dijelaskan, Al-Qur’an dapat dibuktikan bisa menghadirkan ketenangan hingga 97 % buat mereka yang mndengarkannya. Masya Allah…

Untuk itu, mari saat ini kita mulai menyempatkan diri kita sebagian menit dari 24 jam di hari kita, yang didapatkan oleh Allah SWT untuk membaca, merenungi, mentadaburi dan mengerti isi yang ada didalam Kitab Suci Al-Qur’an.