Salah satu permasalahan pendidikan di Indonesia adalah kebiasaan remaja yang merokok. Data BPS merilis usia 15 tahun keatas yang merokok di setiap provinsi. Setidaknya jika dimulai dari umur 15 tahun berarti di dalamnya ada interval sampai dengan usia kelas 12 SMA atau usia sekitar 18 tahun. 

Website Kementerian Kesehatan membahas tentang beberapa masalah yang muncul di kalangan remaja yang merokok. Antara lain :

  1. ·        Mengganggu prestasi belajar di sekolah: Remaja yang merokok akan mengalami penurunan dalam nilai pelajaran sekolah
  2. ·        Perkembangan paru-paru terganggu: Sesak napas, serta batuk yang terus menerus, dahak berlebihan dan lebih mudah terkena pilek berkali-kali
  3. ·        Lebih sulit sembuh saat sakit.  karena rokok mempengaruhi sistem imun di dalam tubuh
  4. ·        Kecanduan, saat remaja memutuskan berhenti merokok maka gejala penarikan seperti depresi,
  5. ·        insomnia, mudah marah dan masalah mentalnya bisa berdampak negatif pada kinerja sekolah dan perilakunya
  6. ·        Terlihat lebih tua dari usianya: orang yang mulai merokok di usia muda akan mengalami proses penuaan lebih cepat, ia akan memiliki garis-garis di waja serta kulit lebih kering sehingga penampilannya akan lebih tua dibanding usianya
  7. ·        Remaja yang merokok juga sering memiliki jerawat atau masalah kulit lainnya, serta menimbulkan plak pada gigi.


Sumber : http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-paru-kronik/page/14/beberapa-masalah-yang-muncul-bagi-remaja-perokok


Beberapa alasan mengapa anak mulai merokok, dijelaskan dalam salah satu artikel di media online, sebagai berikut :

  1. -Sekadar coba-coba lalu ketagihan.
  2. -Terbiasa melihat anggota keluarga dan orang-orang di sekelilingnya merokok, sehingga menganggap ini perbuatan normal.
  3. -Diajak teman. Tekanan teman sebaya yang sudah mencobanya dan anak takut dianggap tidak bergaul kalau tidak ikut merokok.
  4. -Merasa rendah diri, dan merasa lebih asyik dengan merokok.
  5. -Mengira merokok adalah kegiatan orang orang yang sudah dewasa, dan mereka ingin dianggap sudah besar. Punya pandangan ini adalah tindakan pemberontakan terhadap orang tua.
  6. -Menganggap merokok adalah kegiatan yang keren, seperti halnya para idola mereka seperti selebritas dan sebagainya.
  7. -Terpengaruh gencarnya iklan rokok yang masuk lewat film, media massa, poster, jadi sponsor kegiatan anak-anak muda seperti konser musik dan sebagainya.
  8. -Tak ada yang menegur dan mengingatkan ketika melihat anak kecil atau remaja merokok di tempat umum.
  9. -Murahnya harga rokok, bahkan anak dan remaja bisa mengeteng per batang.
  10. -Tak cukup paham dampak rokok pada kesehatan diri sendiri dan orang sekitar.

Selengkapnya perhatikan data dari BPS berikut :