Inilah sebagian hasil analisis teman-teman CGP 04.085 terhadap bagaimana seharusnya menjadi Pemimpin Pembelajaran. 
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Beban dan amanah kepemimpinan adalah mengimbangi semua prioritas yang terpenting. Tugas saya dalam pendidikan adalah melakukan yang terbaik.  Apa yang diinginkan kadang-kadang belum tentu  itu yang terbaik. Dan untuk membuat perubahan, apalagi perubahan yang transformational, pasti ada kritik.  Sebelum mengambil keputusan, tanyakan, apakah yang kita lakukan berdampak pada peningkatan pembelajaran murid? (Nadiem Makarim, 2020). 

Bagaimana komentar Anda ?

- seiring dengan perkembangan jaman, sebuah perubahan menuju yang lebih baik dan lebih effektif adalah keharusan  (Suparman)
adang untuk berubah itu tidak nyaman bagi sebagian pihak, namun berfokus pada tujuannya menjadikan pengambilan keputusan lebih nyaman. Fokus utama dari pengambilan keputusan harus pada dampak pada murid, yang membawa kebermanfaatan untuk kepentingan murid. (Dyah Retno )
Yang terpenting terbaik bagi murid. Perubahan perlu dilakukan agar tidak jalan ditempat. Bijak dalam melakukan perubahan walaupun belum tentu terbaik bagi diri sendiri dan mungkin menuai tantangan namun yang terpenting adalah berdampak pada peningkatan murid (Febri Sunariyanto)
Semangat maju terus pantang mundur. Menjadi pemimpin pembelajaran sungguh tidak mudah, terkadang kita sudah memberikan kemudahan tetapi malah disalahgunakan oleh peserta didik, bolehkah kita mempunyai pandangan negatif terhadap sikap siswa tersebut? (Sugiyadi)
Perubahan yang berorientasi pada murid. Kita tidak bisa menuntut perubahan tanpa berubah. Berubah menuju seiring perkembangan jaman. Perubahan dimulai dari diri sendiri, dimulai dari hal-hal kecil sekalipun dan mulai saat ini juga tentunya.(suyadi)
Harus beradaptasi dengan perkembangan zaman sesuai dengan kodarat zaman. Keputusan yang diambil berdasarkan kepentingan untuk peningkatan pembelajaran murid. Menuju kurikulum merdeka belajar, segala keputusan yang diambil harus berdasarkan atas kepentingan Murid dan harus berdampak pada peningkatan belajar murid. (Gunarno)
pengambilan keputusan di dunia pendidikan....menuju pembelajaran yang berpusat pada murid. bijak dan berani menghadapi tantangan untuk perubahan yang berdampak pada murid. ebagai pemimpin pembelajaran, harus berani mengambil keputusan efektif yang berdampak pada peningkatan pembelajaran murid. (Tinuk)
yang berdampak pada mutu pendidikan yang didapatkan oleh murid (Trisniwati)
perlu kritik dan saran yang membangun dari rekan sejawat serta atasan. Perubahan dalam dunia pendidikan harus sesuai dengan kebutuhan murid. Diperlukan pula saran, kritik, dan masukan untuk menuju perubahan yang baik.(Bekti Indah)
Tugas kita (sebagai pemimpin pembelajaran) dalam pendidikan adalah melakukan yang terbaik yang berdampak pada peningkatan pembelajaran murid. (Gayan Inangi)
sebagai pemimpin pembelajaran kita berusaha maksimal sesuai kemampuan untuk mendapatkan hasil yang terbaik untuk proses pembelajaran bersama murid (Wulan)
Menuju kurikulum merdeka belajar, segala keputusan yang diambil harus berdasarkan atas kepentingan Murid dan harus berdampak pada peningkatan belajar murid.
Untuk memberikan merdeka belajar kepada murid, guru juga harus merasa merdeka mengajar. sehingga proses pebelajaran dilakukan dengan tulus. ketika ada kebijakan baru dalam dunia pendidikan, maka kita anggap sebagai kesempatan untuk belajar ilmu baru. Untuk dapat memberikan pelayanan terbaik kepada murid, guru harus mau untuk terus belajar. karena kita harus mendidik mereka sesuai dengan zamannya.(Rahayu Widayanti)

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sebagai seorang pemimpin pembelajaran yang berpihak pada murid, Anda pasti sering dihadapkan dalam situasi di mana Anda diharuskan mengambil suatu keputusan. Namun, seberapa sering keputusan tersebut melibatkan kepentingan dari masing-masing pihak yang sama-sama benar, tapi saling bertentangan satu dengan yang lain?
Bagaimana pengalaman Anda dalam menghadapi situasi seperti ini? Pemikiran-pemikiran seperti apa yang melandasi pengambilan keputusan Anda? Kemudian, setelah mengambil keputusan tersebut, pernahkah Anda menjadi ragu-ragu dan menanyakan diri Anda sendiri apakah keputusan yang diambil telah tepat, ada perasaan tidak nyaman dalam diri Anda, atau timbul pemikiran mengganjal dalam diri Anda seperti, ‘Apakah ini sesuai peraturan?’ atau ‘Bagaimana panutan saya akan berlaku dalam hal seperti ini?’

Selama ini di sekolah , saya adalah guru kelas, alhamdulillah selama ini keputusan-keputusan yang saya ambil sesuai dengan yang diharapkan. Jika ada kepentingan masing-masing pihak, alhamdulillah selama ini baik-baik saja. Jika ada yang bertentangan itu tidaklah sampai berlebihan, alhamdulillah teman-teman saya bisa menerima dengan baik, karena keputusan itu sudah disampaikan dalam forum. Jadi sudah menjadi sebuah keputusan. Maka semua menjalankannya dengan penuh tanggung jawab. Jika terjadi pertentangan, yang melandasi pengambilan keputusan saya adalah dengan berusaha menjalankan keputusan tersebut dengan konsekwen. Jika ditanya pernah ragu-ragu gak dengan keputusan yang sudah diambil, jawaban saya pernah. Tetapi kemudian meyakinkn diri saya bahwa keputusan ini sudah benar. Sehingga perasaan tidak nyaman yang ada dalam hati ini akan hilang begitu saja. (Lusi)
Pemikiran yang melandasi pengambilan keputusan adalah bahwa apa yang akan saya lakukan bertentangan dengan institusi atau tidak dan pihak mana yang harus diutamakan dalam mengambil langkah. Apabila ragu, saya membiasakan diri berkomunikasi dengan rekan sejawat dan kepala sekolah terkait masalah-masalah rawan yang menyangkut nama sekolah. Saya menyampaikan permasalahan dengan terbuka jadi rekan saya akan memahami permasalahan dengan lebih jelas. Berbicara dengan rekan yang lebih senior dan berwawasan lebih luas lebih memberi pertimbangan apa yang harus saya lakukan. Saat ini, guru melaksanakan kewajiban kadang mendapat hambatan dari orang tua dan pihak lain yang senang mempermasalahkan hal yang seharusnya tidak diributkan.(Dyah Retno)
Pada saat pengambilan keputusan pastilah muncul dilema (keraguan) akan ketepatan keputusan yang diambil. Namun ketika keputusan tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang benar, fakta yang sesuai situasi,dan pihak yang terlibat, maka kita dapat memupus keraguan tentang ketepatan dari keputusan walaupun belum teruji. Karena kadang keputusan yang diambil adalah urgen.(Febri Sunariyanto)
Pada saat mengambil keputusan saya biasanya akan mengutamakan kepentingan murid dan sekolah. Apabila saya ragu, saya membiasakan diri berkomunikasi dengan rekan sejawat dan kepala sekolah terkait masalah-masalah penting yang menyangkut kelembagaan, saya selalu meminta pertimbangan kepada rekan sejawat dan beliu ibu kepala sekolah. Dengan menyampaikan permasalahan secara terbuka jadi rekan dan kepala sekolah saya akan memahami permasalahan secara jelas. Dengan demikian dalam mengambil keputusan ini saya sudah merasa yakin dan insyaalloh sudah keputusan yang paling bijaksana dan bertanggung jawab (Trisniwati)
Pengalaman yang pernah saya alami berkaitan dengan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kepentingan murid dan sekolah, salah satunya adalah penilaian. Dimana ada siswa yang masih belum memenuhi nilai kkm meskipun sudah dilakukan remidi beberapa kali sedangkan kita harus mengejar deadline upload nilai rapor. Hal ini menyebabkan sebuah dilema dalam diri kita dalam mengambil keputusan antara memberi nilai tuntas kkm baru kemudian disusul dengan perbaikan sampai tuntas atau memberi nilai tidak tuntas yang artinya murid menjalani masa SMA lebih dari 3 tahun. Dengan melakukan diskusi dengan rekan sejawat yang mengalami masalah yang sama dan juga konsultasi dengan Kepala Sekolah, akhirnya kita mengambil keputusan semacam sebuah kompromi demi kebaikan bersama. (Tinuk Triana)
Dalam mengambil suatu keputusan apalagi menyangkut kepentingan sekolah saya akan diskusi terlebih dahulu dengan rekan sejawat agar keputusan yang kita ambil dapat dilakukan bersama demi kemajuan sekolah (Wulan)
Pengalaman yang sangat dilema ketika mengambil keputusan terkait dengan penilaian terhadap murid. Ketika ada murid dari kelas saya yang hasil nilai akhir masih tetap dibawah KKM. Sesuai dengan kenyataan yang terjadi setelah dilakukan remidi masih saja di bawah KKM. Keadaan seperti ini membuat dilema untuk menentukan penilaian. Tentunya perlu pertimbangan yang sangat matang untuk menentukan nilai akhir yang akan diupload ke raport. Akhirnya saya memutuskan untuk memberikan niali tuntas KKM terhadap murid tersebut. Awalnya saya ragu dengan keputusan saya untuk memberikan nilai tuntas KKM. Keputusan tersebut saya ambil dengan landasan penilaian sikap yang baik dari murid tersebut. (Gunarno).
Sebagai wali kelas dan wakil KS urusan kesiswaan seringkali dalam mengambil keputusan saya dihadapkan pada pilihan yang dilematis. Intinya saya harus kembali berpijak pada peraturan yang berlaku, meminta saran dan pendapat dari KS dan rekan mengajar, serta keberpihakan pada murid. (Bekti Indah)
Pengalaman yang sering kali saya alami ketika memberikan nilai. Sekolah mengharuskan nilai yang tuntas, akan tetapi kenyataannya di lapangan kondisi siswa ada beberapa nilai yang jauh dr KKM. Disitu saya merasa dilema, harus bagaimana, dan akhirnya kami berdiskusi dengan rekan sejawat yang mengalami hal yang sama dan mendiskusikannya juga dengan waka kurikulum dan kepala sekolah dan akhirnya ditemukan solusi / keputusan yang terbaik untuk kepentingan bersama dan kemajuan sekolah. (anggi Permatasari). 

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Survei Pengetahuan Awal: Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran.
1. Studi Kasus: Anda adalah Kepala Sekolah yang baru diangkat di SMP X. Wakil Kepala Sekolah Kurikulum mengatakan bahwa sekolah memerlukan buku-buku pelajaran baru yang perlu didistribusikan dengan segera kepada murid-murid. Hari itu, Anda diberitahu bahwa penerbit Y akan hadir untuk presentasi buku-buku pelajaran untuk tahun ajaran baru. Wakasek Kurikulum Anda mengatakan bahwa ini adalah kegiatan rutin sekolah untuk menyeleksi buku-buku pelajaran murid kelas 1-6 menjelang tahun ajaran baru dimulai, dan para orang tua pun sudah menunggu daftar buku-buku yang harus dibeli. Anda pun bertemu dengan penerbit Y. Di akhir rapat, penerbit Y memberitahu Anda bahwa jika Anda memutuskan memesan dari penerbitan mereka, maka seperti kepala sekolah sebelumnya, Anda akan mendapatkan 'komisi'. Penerbit memberitahu Anda bahwa kegiatan seperti ini sudah dilakukan setiap tahun oleh pimpinan sekolah Anda terdahulu. Penerbit Y juga mengatakan bahwa kerja sama ini sudah lama terbina, dan mereka senantiasa tepat waktu memberikan buku-buku pelajaran yang dibutuhkan sekolah. Apa yang akan Anda lakukan sebagai Kepala Sekolah? Suatu saat, pihak Yayasan/Manajemen Sekolah memanggil Anda untuk mengetahui prosedur dan praktik pemesanan buku-buku tahun ajaran baru di sekolah selama ini. Apa yang Anda katakan?

2. Studi Kasus: Anda adalah Kepala Sekolah yang baru diangkat di SMP X. Wakil Kepala Sekolah Kurikulum mengatakan bahwa sekolah memerlukan buku-buku pelajaran baru yang perlu didistribusikan dengan segera kepada murid-murid. Hari itu, Anda diberitahu bahwa penerbit Y akan hadir untuk presentasi buku-buku pelajaran untuk tahun ajaran baru. Wakasek Kurikulum Anda mengatakan bahwa ini adalah kegiatan rutin sekolah untuk menyeleksi buku-buku pelajaran murid kelas 1-6 menjelang tahun ajaran baru dimulai, dan para orang tua pun sudah menunggu daftar buku-buku yang harus dibeli. Anda pun bertemu dengan penerbit Y. Di akhir rapat, penerbit Y memberitahu Anda bahwa jika Anda memutuskan memesan dari penerbitan mereka, maka seperti kepala sekolah sebelumnya, Anda akan mendapatkan 'komisi'. Penerbit memberitahu Anda bahwa kegiatan seperti ini sudah dilakukan setiap tahun oleh pimpinan sekolah Anda terdahulu. Penerbit Y juga mengatakan bahwa kerja sama ini sudah lama terbina, dan mereka senantiasa tepat waktu memberikan buku-buku pelajaran yang dibutuhkan sekolah. Apa yang akan Anda lakukan sebagai Kepala Sekolah? Suatu saat, pihak Yayasan/Manajemen Sekolah memanggil Anda untuk mengetahui prosedur dan praktik pemesanan buku-buku tahun ajaran baru di sekolah selama ini. Apa yang Anda katakan?

3. Bagaimana situasi di lingkungan Anda sendiri, adakah nilai-nilai kebajikan yang dijunjung tinggi di tempat Anda bekerja, atau tinggal? Ceritakan pengalaman Anda Anda bagaimana nilai-nilai kebajikan tersebut telah membentuk diri Anda terutama dalam mengambil suatu keputusan?
Apakah Anda pernah mengalami atau melihat suatu pengambilan keputusan serupa studi kasus yang ditanyakan di atas, di mana ada dua kepentingan saling berbenturan? Ceritakan bagaimana pengalaman Anda sendiri di sekolah asal Anda. Apa yang Anda lakukan pada waktu itu, mengapa?
Pernahkah Anda setelah mengambil suatu keputusan, bertanya pada diri sendiri, "Apakah keputusan yang Anda ambil adalah keputusan yang tepat?" "Apakah seharusnya saya mengambil keputusan yang lain?" Kira-kira apa yang membuat Anda mempunyai pemikiran seperti itu? *
Pertanyaan-pertanyaan apa yang ingin Anda tanyakan pada sesi Pengambilan Keputusan berbasis Pemimpin Pembelajaran ini? Apa yang selama ini menjadi tantangan bagi Anda dalam mengambil suatu keputusan sebagai pemimpin pembelajaran?
Harapan-harapan apa saja yang Anda inginkan dengan mengikuti modul 3. 1-Pengambilan Keputusan berbasis Pemimpin Pembelajaran? Apa yang ingin Anda capai setelah belajar tentang modul 3. 1 ini? *
Harapan-harapan apa saja yang Anda inginkan dengan mengikuti modul 3. 1-Pengambilan Keputusan berbasis Pemimpin Pembelajaran? Apa yang ingin Anda capai setelah belajar tentang modul 3. 1 ini?