Refleksi Diri Pemikiran Ki Hadjar Dewantara (KHD)
FITA ARUMBA DEWI :
Konsep Pemikiran Ki Hajar Dewantara Mengenai Pendidikan dan Pengajaran
SUYADI :
1. Refleksi Kritis :
a. Tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara mengenai pendidikan dan pengajaran yaitu bahwa pendidikan adalah selauruh daya dan upaya manusia secara terpadu yang dikerahkan dengan tujuan untuk memerdekan aspek lahir dan batin manusia. Sedangkan pengajaran sendiri dapat diartikan sebagai upaya untuk menghilangkan atau membebaskan siswa dari kebodohan dan ketidaktahuan sertasikap yang tidak baik.
b. Pemikiran KHD sangat relevan dengan kontek pendidikan nasional saat ini yang merupakan gambaran cita-cita Bangsa Indonesia yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa yang juga merupakan tujuan pendidikan nasional seperti yang terdapat dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun 1945. Sedangkan secara khusus di sekolah kami sudah memberi kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk terus berkembang sesuai bakat, minat dan kebutuhannya. Sebagai guru juga sudah menerpakan ing ngarso sung tulodha, ing madya mangun karsa dan tut wuri handayani. Sehingga membuat lingkungan belajar yang ramah anak sekaligus juga menyenangkan.
c. Sudah berusaha untuk melaksanakan pemikiran Ki Hajar Dewantara tetapi sebagai guru saya belum merasakan merdeka. Karena sebagai guru seharusnya tidak ada lagi dikotomi baik yang diciptakan oleh sistem maupun oleh kalangan guru sendiri, sehingga guru dapat melaksanakan kuwajibannya dengan merdeka.
2. Harapan dan ekspektasi
a. Harapannya sebelum memerdekan siswa terlebih dahulu guru harus dimerdekakkan dengan cara meminimalisasi dikotomi yang terjadi.
b. Dengan upaya yang terus dibangun di lingkungan sekolah yang mendukung tumbuh kembang siswa diharapkan siswa dapat berkembang sesuai kodratnya.
c. Kegiatan yang dilakukan dengan modul ini adalah kita sebagai guru harus merefleksi apa yang harus diperbaiki sehingga merdeka belajar tidak hanya menjadi slogan saja. Modul diharapkan bisa menjadi tuntunan untuk merealisasikan merdeka belajar di sekolah. Sehingga pada akhirnya semua pihak memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya. Karena pada hakekatnya pendidikan adalah menanam bukan menuai.
ERWINA :
Menurut pemikiran Ki Hajar Dewantara,pendidikan haruslah memerdekakan kehidupan manusia.Pendidikan mesti disandarkan pada penciptaan jiwa merdeka,cakap dan berguna bagi masyarakat.Akar pendidikan Ki Hajar Dewantara menempatkan kemerdekaan sebagai syarat dan juga tujuan membentuk kepribadian serta kemerdekaan batin bangsa indonesia agar peserta didik selalu kokoh berdiri membela perjuangan bangsanya.Hal itu dikarenakan kemerdekaan menjadi tujuan pelaksanaan pendidikdn,maka sistem pengajaran haruslah berfaedah bagi pembangunan jiwa dan raga bangsa.Untuk itu,dimata Ki Hajar Dewantara,bahan bahan pengajaran harus disesuaikan dengan kebutuhan hidup rakyat.
Bagi Ki Hajar Dewantara,pendidikdn tidak boleh dimaknai sebagai paksaan.Ia menginginkan peserta didik harus menggunakan dasar tertib dan damai,tata tenteramdan kelangsungan kehidupan batin,kecintaan pada tanah air menjadi prioritas.Karena ketetapan pikiran dan batin itulah yang akan menentukan kualitas seseorang.Memajukan pertumbuhan budi pekerti,pikiran merupakan satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan,agar pendidikan dapat memajukan kesempurnaan hidup.Yakni,kehidupan yang selaras dengan perkembangan dunia tanpa meninggalkan jiwa kebangsaan.
Pendidikan merupakan hal yang paling utama dalam membangun bangsa dan negara.Bila kita berbicara tentang pendidikan,maka sosok Ki Hajar Dewantara serta filosofinya mengenai pendidikan akan terus menjadi perbincangan dan bahan perenungan untuk kemajuan pendidikan.Sebagai Bapak pendidikan nasional,Ki Hajar Dewantara terkenal dengan semboyannya.Yakni Ing ngarso sung tulodo,Ing madya mangun karso,Tut Wuri Handayani,yang artinya di depan menjadi teladan,di tengah membangun semangat,di belakang memberikan dorongan.Ki Hajar Dewantara mengibaratkan peran pendidikan sebagai seorang petani atau tukang kebun.Anak -anak seperti biji tumbuhan yang disemai dan ditanam oleh petani.Dalam proses "menuntun" pendidik sebagai "pamong" agar anak tidak kehilangan arah.Seorang pamong memberi tuntunan agar anak menemukan kemerdekaan dalam belajar.
Alkhamdulillah saya sudah melaksanakan pemikiran Ki Hajar Dewantara dan memiliki kemerdekaan dalam menjalankan aktivitas disekolah.contohnya mengajarkan anak-anak tentang kemandirian,tanggung jawab,pecaya diri serta budi pekerti yang baik.
Harapan saya sebagai pendididk setelah mempelajari modul ini,tentunya pendidikan di sekolah saya menjadi lebih baik lagi dan lebih maju.
Harapan saya pada murid-murid saya di sekolah nantinya akan lebih bisa mandiri,tanggung jawab,percaya diri,serta budi pekerti yang baik,seperti yang saya harapkan tentunya.
Kegiatan materi dan manfaat yang saya harapkan pada modul ini,kegiatannya lebih menarik,lebih berbobot sesuai pedidikan tk yang saya ampu.Kemudian materi dimodul ini membantu saya lebih kreatif lagi untuk mengembangkan pembelajaran di sekolah saya.Manfaat yang saya harapkan pada modul ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas lagi untuk kelangsungan pendidikan yang lebih maju.
MADHONA WIDYANINGRUM:
Akar pendidikan Ki Hajar Dewantara menempatkan kemerdekaan sebagai syarat dan juga tujuan membentuk kepribadian serta kemerdekaan batin bangsa Indonesia agar peserta didik selalu kokoh berdiri membela perjuangan bangsanya. Ki Hadjar Dewantara membedakan antara Pengajaran dan Pendidikan. Pendidikan adalah tuntutan bagi seluruh kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Pengajaran dalam Pendidikan dimaknai sebagai upaya membebaskan anak didik dari ketidak tahuan serta sikap iri, dengki, dan egois. Anak didik diharapkan berkembang menjadi manusia dewasa dan bijaksana. Pemikiran pendidikan Ki Hajar Dewantara yang masih relevan hingga saat ini yaitu pendidikan dengan sistem among dan Tri Pusat Pendidikan yang memberikan suatu kebebasan berpikir kepada peserta didik untuk mengembangkan kreatifitas yang ada dalam dirinya sesuai dengan penerapan kurikulum 2013. Pemikiran Ki Hajar Dewantara yang berbasis pendidikan karakter seperti nilai keagamaan, kedisiplinan, kejujuran dan tanggung jawab dapat dijadikan sebagai dasar dalam pembentukan moral pendidikan abad ke 21. Pendidikan abad 21 merupakan pendidikan yang mengintegrasikan antara kecakapan pengetahuan, keterampilan, dan sikap, serta penguasaan terhadap TIK. Sehingga Pendidikan yang saat ini kita lakukan adalah Pendidikan yang dapat menghasilkan peserta didik yang cakap dalam ilmu tehnologi dan juga mempunyai karakter yang baik.
Saya sebagai guru berusaha terus untuk dapat melaksanakan pemikiran Ki Hajar Dewantara, dari slogannya “Ing Ngarso Sung Tulodho Ing Madyo Mangun Karso Tut Wuri Handayani Yang artinya: Di depan memberi teladan, Di tengah membangun kemauan, Di belakang memberi dorongan dan pengaruh yang baik ke arah kemandirian. Saya selalu berusaha memberi teladan kepada peserta didik, selalu mengajak untuk berbuat kebaikan, dan senantiasa memberikan motivasi.
Harapan saya setelah mempelajari modul ini, saya lebih memahami makna filosofi Pendidikan dan pengajaran Ki Hajar Dewantara, sehingga dapat mengaplikasikan dalam dunia Pendidikan yang sekarang ini saya jalani.
Harapan saya pada peserta didik setelah mempelajari modul ini, mereka dapat merasakan merdeka belajar yang sesungguhnya, mereka dapat berfikir kreatif, kritis, berkomunikasi, berkolaborasi serta menjadi pribadi yang lebih baik, berbudi pekerti yang luhur, dan siyap, tanggap dalam mengikuti perkembangan jaman.
1. Tulisan Reflektif Kritis
Pendidikan dan Pengajaran menurut Ki Hajar Dewantara merupakan hasil dari budi manusia yang beradab dan hasil perjuangan manusia dalam menjalankan kodrat alam dan zaman atau masyarakat yang selalu ada dalam aspek kehidupan. Pendidikan menjadi hal mutlak dalam beradaptasi dengan perkembangan zaman, sebab melalui pendidikan, manusia bisa bertahan dan menyelaraskan dengan perkembangan zaman. Manusia akan menjadi pribadi mandiri, mampu menggunakan olah pikir dan budi secara sadar, mampu mengandalkan kekuatan diri sendiri baik lahir maupun batin untuk beradaptasi menghadapi perkembangan zaman.
Dengan pemahaman di atas, pemikiran Ki Hajar Dewantara memberi landasan bagi pendidikan di Indonesia secara umum, dan kepada pelaksanaan pembelajaran pada sekolah saya secara khusus. Pendidikan yang dilaksanakan dengan pembelajaran di negeri ini hendaklah menempatkan anak bangsa sebagai manusia penuh potensi yang mampu menggunakan akal pikir secara kodrat untuk secara mandiri menyesuaikan dengan perkembangan zaman dengan memegang teguh budi pekerti luhur. Konteks pada sekolah saya, pemikiran Ki Hajar Dewantara menjadi garis besar pelaksanaan pembelajaran dimaksudkan untuk membekali siswa agar mampu menyelaraskan kemampuan untuk beradaptasi dengan kebutuhan negara saat ini, dan agar siswa mampu berolah pikir dan berdaya secara mandiri.
Secara pribadi saya telah mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan tugas pendidikan secara merdeka, mendapat kewenangan untuk berkreasi bersama siswa dengan semangat Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun karso, dan Tut Wuri Handayani.
2. Harapan dan Ekspektasi
Setelah mempelajari modul ini, saya berharap saya mampu melaksanakan tugas dalam ranah pendidikan ini dengan lebih baik. Saya berharap saya mampu membawa siswa pada kemerdekaan berpikir, memaksimalkan kemampuan mereka secara kodrat untuk berpikir, berolah rasa, dan memanfaatkan kemampuan diri sendiri untuk menyesuaikan dengan kebutuhan zaman. Saya berharap, dengan mempelajari modul ini, saya memiliki lebih banyak kreativitas yang mempu mewujudkan amanah pendidikan seperti pemikiran Ki hajar Dewantara.
Harapan saya pada siswa, siswa akan lebih berdaya, lebih sadar dengan kemampuan diri sendiri, lebih mandiri dan mampu berusaha dengan lebih baik untuk meningkatkan potensi sehingga memiliki kualitas sesuai dengan zamannya.
Dengan mempelajari modul ini saya berharap untuk mendapatkan inspirasi tentang hal apa saja yang bisa saya terapkan dalam pembelajaran. Dengan rangkaian materi dan kegiatan dalam modul ini saya berharap saya akan dapat lebih banyak bereksplorasi dengan hand-on-learning dan mewujudkan pembelajaran sesuai harapan Ki Hajar Dewantara.