Kementerian Pendidikan melalui sekian episode Merdeka Belajar telah merilis berbagai program transformasi pendidikan. Ada tiga program yang menarik karena menggunakan kata Penggerak yaitu  Program Sekolah Penggerak (PSP), Program Guru Penggerak (PGP) dan Program Organisasi Penggerak (POP). 

Sebagian besar masyarakat mengianggap ketiganya sama  karena memiliki fokus pada peningkatan mutu sekolah hingga kualitas guru dan kepala sekolah. Memang benar, hal yang sama dari ketiga program tersebut adalah fokus pengembangannya yang ditekankan untuk peningkatan SDM. 

Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah (PAUD Dikdasmen), Kemendikbud Jumeri pernah mengatakan bahwa ada intervensi yang berbeda dari ketiga program tersebut. Sekolah Penggerak (SP) digerakkan oleh pemerintah, sementara Organisasi Penggerak (OP) digerakkan oleh organisasi masyarakat (ormas).



Program Sekolah Penggerak

Beberapa panduan menyebutkan bahwa Sekolah Penggerak adalah sekolah yang berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik dengan mewujudkan Profil Pelajar Pancasila yang mencakup kompetensi kognitif (literasi dan numerasi) serta nonkognitif (karakter) yang diawali dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru). Kepala sekolah dan guru dari sekolah penggerak melakukan pengimbasan kepada satuan pendidikan lain

Program Sekolah Penggerak adalah upaya untuk mewujudkan visi Pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila.

Program Sekolah Penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter, diawali dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru).

Program Sekolah Penggerak merupakan penyempurnaan program transformasi sekolah sebelumnya. Program Sekolah Penggerak akan mengakselerasi sekolah negeri/swasta di seluruh kondisi sekolah untuk bergerak 1-2 tahap lebih maju. Program dilakukan bertahap dan terintegrasi dengan ekosistem hingga seluruh sekolah di Indonesia menjadi Program Sekolah Penggerak.


Program Organisasi Penggerak

Program ini berbasis pada kekhususan yang dimiliki penyelenggara POP itu (ormas). Mungkin ada fokus ke pembinaan peserta didik, pembelajaran, ke gurunya. Sedangkan SP adalah kolaborasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah yang diselenggarakan bersama sekolah. Keterlibatan dan kemampuan kepala sekolah akan menjadi penentu kesuksesan Sekolah Penggerak.

Mendikbud menjelaskan melalui webinar bahwa Organisasi Penggerak adalah program pemberdayaan masyarakat secara masif melalui dukungan pemerintah untuk peningkatan kualitas guru dan kepala sekolah berdasarkan model-model pelatihan yang sudah terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa. 

Organisasi di Indonesia biasanya terdiri dari orang tua, tokoh masyarakat dan adat, organisasi, cendekiawan, relawan, dan pemangku kepentingan lainnya. Untuk mewujudkan pendidikan terbaik bagi seluruh murid Indonesia, semua pemangku kepentingan bersama Kemendikbud perlu berkomitmen untuk bergotong royong menciptakan inovasi-inovasi pembelajaran. Inovasi-inovasi ini harus relevan dan berdampak baik untuk mencapai tujuan utama kita semua, yaitu peningkatan kualitas belajar murid Indonesia.

Organisasi Penggerak nantinya akan memberdayakan masyarakat melalui dukungan pemerintah untuk menginisiasi hadirnya Sekolah-Sekolah Penggerak. Melalui Program Organisasi Penggerak, Kemdikbud akan melakukan pengidentifikasian program-program pelatihan guru dan kepala sekolah yang terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 

Jadi Organisasi Penggerak itu suatu gerakan yang bukan dilakukan oleh pemerintah tapi dilaksanakan oleh berbagai macam organisasi yang sudah beraktivitas di dunia pendidikan, yang sudah selama ini bekerja keras untuk mencoba meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. 


Program Guru Penggerak

Adapun Program Guru Penggerak adalah proses penyiapan guru oleh Kemendikbud. Guru tersebut akan dijadikan sebagi mentor di lingkungan sekitarnya. Melalui Guru Penggerak ini diharapkan mereka dapat menjadi pemimpin pembelajaran di lingkungannya masing-masing untuk menggerakkan proses perubahan.

Guru Penggerak adalah pemimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid, serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila.

Guru Penggerak adalah pemimpin pembelajaran yang menerapkan merdeka belajar dan menggerakkan seluruh ekosistem pendidikan untuk mewujudkan pendidikan yang berpusat pada murid. Guru Penggerak menggerakkan organisasi belajar bagi guru di sekolah dan di wilayahnya serta mengembangkan program kepemimpinan murid untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila. Untuk menjadi Guru Penggerak, Guru harus mengikuti proses seleksi dan pendidikan Guru Penggerak selama 9 bulan. Selama proses pendidikan, calon Guru Penggerak akan didukung oleh Instruktur, Fasilitator, dan Pendamping yang profesional.

Guru penggerak nantinya akan berperan untuk

  • Menggerakkan komunitas belajar untuk rekan guru di sekolah dan di wilayahnya
  • Menjadi Pengajar Praktik bagi rekan guru lain terkait pengembangan pembelajaran di sekolah
  • Mendorong peningkatan kepemimpinan murid di sekolah
  • Membuka ruang diskusi positif dan ruang kolaborasi antara guru dan pemangku kepentingan di dalam dan luar sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
  • Menjadi pemimpin pembelajaran yang mendorong well-being ekosistem pendidikan di sekolah


Nah, lebih jelasnya terkait program-program Merdeka Belajar dapat disimak di portal Kemdikbudristek di alamat https://sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/